- Diposting oleh : MTs RUPA
- pada tanggal : Oktober 20, 2025
Kesan pertama adalah segalanya, dan dalam dunia public speaking, kesan itu ditentukan dalam 30 detik pertama. Tantangan terbesar yang sering dihadapi pembicara, baik pemula maupun profesional, bukanlah isi materi, melainkan bagaimana cara memulainya.
Memilih kalimat pembuka dalam pidato (atau yang sering disebut mukadimah) yang tepat bisa menjadi penentu; apakah audiens akan langsung terpikat dan menyimak, atau justru kehilangan fokus sebelum Anda masuk ke inti pembahasan.
Rasa gugup, bingung merangkai kata, atau takut terdengar kaku adalah hal yang wajar. Kunci untuk mengatasinya adalah memiliki persiapan. Pembukaan yang kuat tidak hanya berfungsi untuk menarik perhatian, tetapi juga untuk membangun otoritas Anda sebagai pembicara dan menciptakan koneksi emosional dengan pendengar.
MTs Raudlatul Ulum Putra memiliki program ekstrakurikuler khusus untuk menempa bakat public speaking siswa, yang dikenal sebagai LDM (Lembaga Dakwah Madrasah). Kegiatan ini menjadi semacam kawah candradimuka bagi para peserta. Mereka dibimbing secara intensif, mulai dari proses kreatif penyusunan naskah pidato orisinal hingga latihan mental untuk tampil dan menyampaikannya secara langsung di hadapan publik.
Dan inilah, hasil karya-karya terbaik dari siswa-siswa peserta kegiatan ekstrakurikuler LDM MTs Raudlatul Ulum Putra yang menyusun kalimat pembukaan dalam berpidato.
1. KARYA SYEHAN FIQIH ADITIYA ( 9A )
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَكَ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ سَوَّاكَ رَجُلًا.
وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، إِلَهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ.
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
أَمَّا بَعْدُ.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Ta'ala yang telah menciptakan kita dalam bentuk yang paling sempurna. Karena rahmat dan izin-Nya, kita dapat berkumpul di forum yang penuh keberkahan ini.
Selanjutnya, mari kita senantiasa membasahi lisan kita dengan membaca shalawat kepada junjungan kita, Nabi Muhammad ﷺ — nabiyuna, syafi'una, dan habibuna. Karena beliaulah kita diciptakan, dan karena beliaulah kita bisa berkumpul. Beliaulah sebab musabab penciptaan manusia, karena beliau adalah ahsanun-nāsi khulqan wa khuluqan — manusia terbaik dalam akhlak dan budi pekerti. Semoga kita semua mendapatkan syafaat beliau, dari sekarang hingga hari kiamat kelak.
